Jumat, 13 Desember 2013

Kesepian

gambar dari www.mediaobsesi.com


Pernahkah kalian merasakan bahwa kalian sendirian? Merasakan kesepian, tidak ada pasangan untuk berbagi semua rasa yang kalian alami seharian, bercerita tentang hari yang kamu lewati.

Saya pernah.
Padahal saya termasuk cewe yang happy dengan status saya. Hahahaha..

Status bagi saya bukan masalah yang besar. Seperti teman saya, padahal sudah sering disakiti oleh pacarnya masih saja tetap setia. Hanya alasannya, takut dengan status tidak punya pacar alias singel.

Kadang kala saya ingin berteriak mengatakan bahwa dunia tidak akan kiamat kalau lo tidak punya pacar.

Sampai saat ini -Boleh percaya, boleh nggak- saya termasuk cewe yang belum pernah punya pacar. Alasannya gampang sih, bukan karena masalah agama awalnya tetapi karena saya termasuk anak yang alhamdulillah sangat beruntung mempunyai keluarga yang penuh dengan cinta dan perhatian. Toh, waktu luang saya habiskan dengan membaca, bukan seperti anak yang lain seumuran saya yang sering hang out.

Pertama kali saya merasa tidak perlu punya pasangan/pacar ketika saya berfikir untuk apa pacar kalau orang tua selalu mendengarkan keluh kesah saya, memperhatikan saya, menanyai keadaan saya dan selalu dilimpahi oleh cinta itu tanpa syarat apa pun. Lagi pula saya bisa bebas jalan dengan siapa pun dan kapan pun tanpa perlu berdebat ini-itu. 

Tapi lama-lama itu bukan menjadi alasan saya untuk tidak memiliki pasangan. Saya tidak mau kecelakaan lidah mengatakan "Saya tak akan pernah pacaran kecuali nikah"

Saya seorang cewe normal yang ingi juga merasakan pacaran. Tetapi saat ini belum ada yang tepat bagi saya.
Katakanlah saya pemilih, tetapi tidak. Lagi-lagi ini dari saya sendiri.

Saya termasuk wanita yang galak, judes dan seenaknya. Bahkan teman pria saya mengatakan kalau dia takut kepada saya karena dia segan terhadap saya. Katanya saya termasuk tipe wanita mandiri dan galak. *mandiri apanya, padahal sering minta dijemput sama abang sepupu*

Okey, sudah banyak melenceng.
Kembali ke topik.

Namanya juga manusia, saya ingin merasakan perhatian dari pasangan saya. Hanya saja belum kesampaian. Padahal, saya selalu dikelilingi oleh banyak orang. Kata sahabat saya "Bedalah del, perhatian dari gue dan dari pacar lo kelak. Gini nih, kalau gue itu perhatiannya bakalan beda ke lo, memang sih cara kelakukannya sama tetapi rasa yang lo dapat itu berbeda. Ada rasa senang banget kalau ketemu dia walaupun sebentar, pegangan tangan pun degdegan, apalagi dapat ciuman pertama entahlah,ya.. Di pipi kek, di kening kek, bahkan di bibir pun lo bakalan sangat bahagia. Kalo gue nyium cipika-cipiki ke lo aja udah bosen banget"

Pun hanya bisa mengiyakan daripada di ceramahi tentang pasangan dan dorongan mencari pacar.

Tetapi seperti yang sahabat saya bilang tadi, saya ingin merasakan perasaan yang berbeda itu. Hanya saja ketika saya merasakan perasaan kesepian.

Untungnya sangat jarang saya merasakan perasaan kesepian. Entahlah, ketika perasaan kesepian itu muncul, saya berfikir macam-macam. Salah satunya, ke pengin punya pacar.

Tetapi saya bersyukur mempunyai sahabat yang selalu terbuka dan menyambut saya ketika saya kesepian.
Cara saya mengatasinya, menelepon dia dan berbicara tentang kesepian saya, dia tidak berkomentar apa pun ketika saya selesai dia hanya bertanya, apakah saya siap akan mempunyai pacar? Dan saya merenung, apakah saya siap untuk berpacaran.

Bagi saya berpacaran adalah komitmen yang harus saling jujur, terbuka dan percaya satu sama lain. Kalau kata teacher saya, "itu bukan berpacaran tetapi komitmen untuk menikah, berpacaran bagi dia terbukaan, nyaman , percaya dengan pasangan dan rasa suka. Kalau komitmen itu terlalu berat dalam urusan berpacaran" *ini bule, pikirannya* *eh, apa pikiran gue aja yg terlalu serius*

Lagi-lagi saya belum mau berpacaran bukan karena gak ada yang mau sama saya, maaf saja beberapa orang pernah mendekati saya bahkan ada yang menyampaikannya secara langsung. Hanya saja, saya belum mau.

Ini pilihan saya bukan karena keadaan. *tuh, kak selvi.. Bukan karena keadaan tetapi pilihan* *laugh*

Mungkin nanti, ketika ada seseorang yang membuat saya ingin keluar dari zona kesendirian. Dan saya akan keluar dari zona itu, tidak perduli betapa nyaman zona itu.

2 komentar:

  1. HEH HEH ITU DI DUA PARAGRAF TERAKHIR MAKSUDNYA APA YAAAHHH???!!!
    ---___--- *pentung*

    ntar aku kenalin sama cowok yang bisa bikin kamu keluar dari zona "itu" deh, Dels. muhahaha ^.^

    BalasHapus
  2. Kak selpi, lebih baik kakak mencari untuk kakak dulu. Aku sih gak laku karena pilihan kalau kakak? *kikir kuku* :p

    BalasHapus